Bella

Cerita Sex Pembantu | Nindi adalah gadis yang sudah kupacari sejak 3 tahu yang lalu. Namun didalam hubungan kami
memang tidak pernah melakukan hubugan Sex karena Nindi sangat menjaganya agar dia bisa
menikmati kepraRudannya nanti saat aku nikahi. Aku pun sangat menghargainya karena aku
juga ingin merasakan nikmatnya peraRud yang selama ini aku nanti-nantikan. Nindi masih
muda, umurnya baru 25 tahun dan dia masih kuliah disalah satu universitas terkenal
dijakarta. Selain cantik Nindi juga memiliki bodi yang sangat aduhai sekali, sering kali
saat aku bercinta dengannya, aku dibuat ngecrot tanpa melkukan hubungan Sex. Karena dalam
hal bercinta saja Nindi juga sudah sangat lihai.

Cerita Sex Pembantu Bella
Namun belakangan ini kekasihku sinya selalu sibuk sendiri dengan urusan kampusnya dan
seakan melupakanku. Jatah bercinta seminggu 3 kali pun sekarang sudah gak pernah kita
lakukan. Jujur saja aku agak suntuk dengan keadaan ini, birahiku yang seharusnya sudah
terpuaskan sudah beberapa minggu gak terlampiaskan hingga akhirnya suatu malam pikiranku
sangat suntuk sekali, aku menghubungi Nindi aku ajak untuk ketemu bermaksud untuk
mengajaknya bercinta dan lagi-lagi Nindi menolak ajakanku karena ada tugas kuliah yang
harus dikumpulkannya besok pagi. Aku pun mengalah dan untuk menghilangkan rasa penatku aku
pun jalan-jalan.
Akhirnya kuputuskan saja untuk membeli DVD sekalian makanan untuk malam nanti. Di dekat
tempat kosku, memang terdapat penjual DVD bajakan. Sudah sering aku beli DVD di tempat
itu, malahan aku sudah kenal cukup dekat dengan penjualnya. Kadang saat aku beli DVD, uang
kembaliannya aku beri untuk dia. Umurnya sekitar 25 tahunan dan berbodi seksi. Namanya
Bella, dan orangnya memang agak genit. Kalau dilihat sekilas, ada miripnya dengan Della
Puspita. Tidak mirip sekali sih, tapi lumayan cantik. Hanya bodinya jauh lebih seksi jika
dibandingkan aktris sinetron itu.
“Hai.. Mbak. Ada film baru nggak?” tanyaku setelah sampai di tempatnya berjualan.

“Ada Rud.. Nih pilih aja sendiri” katanya sambil menyodorkan setumpuk DVD. Kulihat DVD
tersebut satu persatu. Ada beberapa yang menarik, seperti ‘The Terminal’-nya Tom Hanks dan
‘Collateral’-nya Tom Cruise.

“Mbak, dicoba dulu dong” kataku sambil menyerahkan kedua DVD itu padanya.

Mbak Bella pun kemudian mencoba DVD itu di playernya. Kuperhatikan malam itu dia tampak
seksi sekali, dengan T-shirt ketat yang menonjolkan keindahan payudaranya. Tubuhnya tampak
padat berisi, dengan rok mini dari bahan jeans yang semakin menambah keseksiannya.
“Ya udah deh.. Saya ambil Mbak”

“Sedang sendirian nih Rud? Nggak pergi sama pacar?” tanyanya.

“Iya Mbak. Sedang suntuk nih, makanya saya beli DVD” sahutku.

“Mau yang lebih seru nggak?” tanyanya lagi sambil tersenyum genit.Cerita Sex Pembantu

“Boleh.” jawabku.

Dia pun lalu mengambil bungkusan plastik hitam dari balik lacinya, dan menyerahkannya
padaku. Kulihat isinya, ternyata DVD porno.

“Wah.. Kalau beli ini nontonnya nggak bisa sendirian nih” pancingku.

“Emang perlu Mbak temenin?” godanya.

“Siapa takut.. Bener nih?” tanyaku. Aku senang sekali mendengarnya. Aku merasakan penisku
sudah mulai tegang membayangkan nikmatnya tubuh Mbak Bella.

“Tapi nanti ya Rud.. Satu jam lagi aku off. Jemput aja aku nanti”

Akhirnya setelah janjian dan membayar DVD yang kuambil, 2 DVD biasa dan satu DVD porno,
aku pun pergi dahulu untuk makan malam sambil menunggu Mbak Bella pulang. Aku pergi ke
restoran fast food yang berada tak jauh dari tempat penjualan DVD itu. Tak sabar aku
menunggu satu jam lagi.. Singkat cerita, Mbak Bella telah berada dalam mobilku. Aku pun
memacu mobil kembali ke tempat kosku.
“Ih.. Kok ngebut sih Rud? Udah pengen ya?” godanya genit.

“Iya nih Mbak.. Rudi udah pengen diajarin Mbak” sahutku asal.

“Ah.. Pasti kau udah pinter kan..” jawabnya sambil menyilangkan kakinya. Paha mulusnya
makin menambah gairahku.

“Kamu kalau main kuat berapa lama Rud? Jangan cepet lho.. Puasin Mbak dulu ya?” tanyanya
lagi genit.

“Iya pasti Mbak puas deh..”

“Habis tunangan Mbak kalau main cepet banget..” katanya lagi. Pantas jadi genit begini,
pikirku.

Sesampainya di tempat kosku, aku langsung masuk ke kamarku bersama Mbak Bella. Memang di
tempat kosku ini, kamarku agak terpencil hingga bebas saja membawa siapa pun masuk ke
tempat kosku ini. Kunyalakan AC dan TV-ku. Segera kupilih DVD porno yang berjudul ‘Sporty
Babes 2′ dan kunyalakan DVD playerku. Aku pun kemudian beranjak menuju ranjang dimana Mbak
Bella telah menunggu. Kami kemudian menikmati tontonan seru itu. Di layar TV tampak
seorang gadis bule cantik sedang disetubuhi di tempat permainan bowling. Desahan suara
gadis itu begitu menggairahkan. Tampak laRud mainnya sangat menikmati keindahan tubuh
gadis itu saat menyetubuhi sambil menghisapi payudaranya.
Nafas Mbak Bella sudah memberat di sebelahku. Tangannya mulai meremasi tanganku.
Kupalingkan wajahku menatapnya, dan Mbak Bella langsung melumat bibirku. Diciuminya aku
dengan penuh gairah. Lidahnya mulai menerobos masuk ke dalam rongga mulutku, yang kemudian
kuhisap gemas. Tanganku pun mulai meremasi payudaranya yang kenyal dari balik T-shirtnya
yang ketat.
“Sebentar.. Mbak buka dulu ya” katanya sambil melepaskan T-shirt putih yang dipakainya.
Tampaklah payudaranya yang besar dibungkus BH berwarna krem. Puting payudaranya tampak
menonjol di balik kain BH-nya itu.

“Ayo kamu yang buka BH-nya Rud” ujarnya menggoda.

Tanganku langsung membuka kaitan BH di punggungnya. Lalu kuturunkan tali penyangga dari
pundaknya, dan terpampanglah payudara Mbak Bella di depanku. Payudara yang ranum dan
besar, dengan putingnya yang menonjol menantang. Kuusap-usap dan kupilin perlahan puting
payudara Mbak Bella yang manis ini, sambil kemudian kuciumi lagi bibirnya.
“Ayo Rud, tunggu apa lagi. Isap susu Mbak dong” pintanya. Sambil berkata demikian, tangan
Mbak Bella agak menekan kepalaku ke bawah menuju dadanya. Tanpa menunda waktu lagi
kujilati seluruh permukaan payudaranya.

“Ohh..” lenguh Mbak Bella ketika lidahku mengenai putingnya yang telah menonjol keras.

Erangannya semakin menjadi ketika kuhisap putingnya sambil sesekali kugigit perlahan.
Sementara aku menghisapi payudaranya yang sebelah kiri, tanganku mempermainkan payudara
yang sebelahnya. Tangan Mbak Bella mengusap-usap rambutku sambil terus mengerang nikmat.
“Iya Rud.. Bener gitu.. Aduh.. Enak.. Oh..” erang Mbak Bella sambil meliuk-liukkan
badannya. Aku pun semakin bernafsu menghisapi dan menjilati payudaranya yang kenyal itu.

Kulirik layar TV, dan di layar terpampang adegan dimana seorang gadis bule berambut pirang
sedang dijilati vaginanya di atas sebuah meja billiard. Erangan gadis tersebut dari suara
TV bercampur dengan suara lenguhan Mbak Bella yang sedang kulahap payudaranya.
“Ayo Rud.. Mbak ajari seperti itu” ujarnya sambil menarik rambutku dan menunjuk ke layar
TV. Kemudian didorongnya pundakku menuju ke arah bawah.

“Cepet buka celana Mbak” katanya lagi.

Aku pun kemudian mengangkat rok jeans mininya dan tampaklah celana dalam warna krem
berenda yang dipakainya. Kubuka celana dalam itu, dan tampaklah liang keRuditaannya dengan
rambut yang tercukur rapi. Tangan Mbak Bella mengelus-elus kemaluannya sendiri, sambil
matanya menatapku genit.

“Ayo Rud. Mbak pengen ngerasain jilatanmu di sini” katanya lagi sambil tangannya masih
sibuk mengusap-usap vaginanya.Cerita Sex Pembantu

Kudekatkan kepalaku ke liang keRuditaannya, dan kujulurkan lidahku. Perlahan kujilati
vaginanya. Tubuh Mbak Bella menggelinjang hebat kala itu, sambil mulutnya mengerang dan
meracau nikmat.

“Ohh.. Rud.. Ya.. Jilati terus Rud.. Enak.. Ohh..”.

Sambil melenguh, tangannya menekan kepalaku ke selangkangannya, dan akupun dengan penuh
gairah menikmati liang vagina Mbak cantik ini. Erangannya semakin keras dan tubuhnya
meliuk-liuk liar ketika aku menghisapi klitorisnya.

“Terus Rud.. Oh.. Oh..” sambil mengerang Mbak Bella meremas-remasi payudaranya sendiri.

“Ayo Rud, kamu tidur di sini” katanya sambil bangkit dari ranjang.

“Mbak ajari posisi yang lebih enak”

Aku pun patuh dan tidur telentang di ranjang. Sementara kulihat sekilas di TV, si gadis
bule cantik sedang disetubuhi secara doggy style di atas meja billiard. Erangan suara dari
TV menambah erotis suasana di dalam kamarku. Mbak Bella kemudian naik ke atas wajahku.
Diturunkannya tubuhnya, sehingga liang keRuditaannya tepat berada di atas mulutku.
Kujulurkan lidah, dan Mbak Bella kemudian menggoyang-goyangkan pantatnya di atas wajahku.
Erangan Mbak Bella kembali bersaing dengan erangan dari DVD porno di TV.

“Oh.. Oh..” erang Mbak Bella sambil pantatnya terus bergoyang-goyang mencari kepuasan.

Kujilat dan kuciumi dengan penuh gairah vagina Mbak manis ini. Tangan Mbak Bella memegang
pinggiran ranjang di atas kepalaku, sementara tubuhnya terus bergoyang mencari kepuasan
birahi. Beberapa lama kemudian, goyangan pantat Mbak Bella semakin menjadi.

“Oh.. Rud.. Mbak hampir sampai.. Ohh..” lenguhnya panjang. Tubuhnya menegang, dan saat itu
banyak cairan nikmat keluar dari vaginanya. Kuhisap habis cairan keRuditaan itu, dan tak
lama Mbak Bella pun menjatuhkan tubuhnya di sebelahku.

“Kamu hebat Rud.. Dengan Mas Joko belum pernah aku orgasme seperti tadi” katanya sambil
tangannya mengusap-usap dadaku.

“Mbak istirahat sebentar ya” katanya lagi.

Sebenarnya nafsuku sudah memuncak, tetapi aku tak mau memaksa Mbak seksi ini untuk
melayaniku saat itu juga. Kami pun lalu kembali menonton DVD porno yang masih terpampang
di layar TV. Di layar tampak sekarang seorang gadis bule berambut pirang sedang bermain
tenis dengan seorang pria. Setelah bermain, mereka beristirahat dan mulai bercumbu. Si
gadis bule tersebut lalu membuka celana si pria dan tampak terkejut melihat ukuran
penisnya yang besar.

“Oh.. my god.. I love it.. So big” desah si gadis sebelum memasukkan penis itu ke dalam
mulutnya.

Tampak gairah Mbak Bella kembali bangkit melihat adegan itu.

“Punyamu besar begitu nggak Rud?” tanyanya sambil tangannya mulai meraba kemaluanku.

“Lumayan deh Mbak. Memang Mbak suka yang besar ya?”

“Iya. Semakin besar Mbak semakin suka” jawabnya genit.

“Ya udah Mbak lihat aja sendiri” kataku.

Mbak Bella tersenyum dan mulai membuka celana panjangku.

“Ih.. Besar juga punyamu Rud. Sampai celananya nggak cukup tuh”

Memang karena nafsuku sudah memuncak, kepala penisku tampak mencuat keluar tak tertampung
celana dalamku. Mbak Bella tak sabar membuka celana dalamku. Tangannya kemudian mengocok
perlahan senjata kelelakianku itu.

“Ih.. Keras banget.. Mbak suka kontol yang kayak gini. Besar, panjang, dan keras. Pasti
cewek kamu puas ya.” katanya lirih.
Wajah Mbak Bella kemudian mendekati selangkanganku. Hembusan nafasnya terasa hangat di
kulit kemaluanku ketika dia mengamati penisku dengan pandangan gemas. Rasa nikmat yang
luar biasa menjalar tubuhku ketika lidah Mbak Bella yang cantik ini mulai menari di kepala
penisku. Dijilatinya kepala penisku berikut batangnya. Setelah itu dengan rakus dikulumnya
batang kemaluanku. Srrpp.. Srpp.. Bunyi itu yang terdengar ketika Mbak Bella memaju-
mundurkan kepalanya menghisapi penisku.Cerita Sex Pembantu

“Ahh.. Kontolmu enak Rud.. Mbak suka.. Hmm” desah Mbak Bella ketika dia menghentikan
kulumannya untuk menjilati batang kemaluanku.

Sesaat kemudian, penisku kembali menyesaki mulutnya yang haus kejantanan lelaki itu.
Sementara mulutnya menikmati kejantananku, tangan Mbak Bella mengelus-elus buah zakarku.
Aku tak kuasa lagi untuk menahan erangan nikmatku. Tanganku pun meremas-remas rambut Mbak
Bella gemas.

Mbak Bella semakin cepat menghisapi penisku. Kadang mulutnya dimiringkan, sehingga penisku
membuat pipinya tampak menggelembung. Tangannya pun semakin cepat mengocok batang
kemaluanku. Kemudian dikeluarkannya penisku dari mulutnya, dan kembali dijilatinya seluruh
permukaan penisku sambil tangannya mengurut-urut buah zakarku.

“Keluarin di mulut Mbak Rud.. Mbak pengen minum spermamu..” katanya dengan nada
memerintah.

Aku tentu tak menolak perintahnya. Memang aku sudah tidak tahan lagi. Sambil mengerang
nikmat, aku pun mengalami ejakulasi. Saat itu, Mbak Bella malah kembali mengulumi
kemaluanku, sehingga spermaku pun masuk ke dalam mulutnya. Mbak Bella kemudian menjilati
kemaluanku sampai bersih.

“Enak Rud..?” tanyanya sambil menjilati spermaku di sudut bibirnya.

“Enak Mbak..” jawabku lemas.

Kami pun lalu kembali beristirahat sambil menonton tayangan DVD. Kali ini dilayar tampak
seorang gadis ABG bule berambut coklat sedang belajar memancing. Tak lama gadis itu sudah
bercumbu dengan pelatihnya. Si gadis ABG menaiki tubuh laRud mainnya, dan mulai memompa
tubuhnya naik turun. Sementara si aktor, seorang lelaki setengah baya, meremasi payudara
gadis tersebut yang bergelantungan indah. Adegan persetubuhan lalu dilanjutkan dengan gaya
doggy style. Tak lama kami pun kembali terangsang.

“Rud.. Mbak pengen seperti itu. Mbak pengen ngerasain ngentotin kontolmu.” katanya sambil
meraba kemaluanku dan mulai menciumi bibirku.

Mbak Bella melepaskan rok mininya yang masih tersisa, lalu menaiki tubuhku dan mengarahkan
kemaluanku pada lubang keRuditaannya.

“Ohh..” desahnya saat penisku mulai menerobos liang vaginanya.

Dia pun mulai memompa kemaluanku naik turun. Terkadang dia pun mengoyang-goyangkan
pantatnya ke kiri dan ke kanan. Suara deritan ranjang, erangan Mbak Bella, serta erangan
suara dari DVD memenuhi kamar kosku. Walaupun AC kamar telah dinyalakan, tetap saja tubuh
kami berkeringat. Tetesan peluh itu mengalir dari wajah Mbak Bella membasahi payudaranya.
Aku segera membuka T-shirt yang masih aku pakai, ingin memamerkan tubuhku yang tekun
kupahat di gym. Sementara itu, Mbak Bella terus bergoyang menikmati kejantananku. Tanganku
tak ketinggalan meremasi payudaranya yang kenyal. Cukup lama kami bersetubuh dengan gaya
ini.

“Ayo Rud.. Sekarang Mbak pengen dientotin dari belakang” katanya setelah dia keluar untuk
yang kedua kalinya, sambil bangkit dari tubuhku. Dia kemudian menungging sambil tangannya
memegang ujung ranjang. Aku pun segera memasukkan penisku kembali ke dalam vaginanya.

“Ohh.. Enak Rud.. Terus Rud.. Ohh.. Yang cepat.. Ohh” desah Mbak Bella saat kupompa
tubuhnya. Tanganku meremasi payudaranya yang bergoyang menggemaskan. Terkadang kuremas
pula pantatnya yang bulat padat menantang.

“Ayo Rud.. Mbak hampir sampai.. Terus Rud.. Oh.. Ohh.. Ohh..”

Tubuh Mbak Bella kembali mengejang, lalu rebah lemas di atas ranjang. Kali ini aku tak mau
lagi ‘menggantung’. Kubalikkan badan Mbak Bella dan kuarahkan penisku kembali ke liang
vaginanya yang telah licin oleh cairan orgasmenya. Kugenjot tubuh Mbak yang seksi ini
dengan gaya missionary.

“Eh.. Eh..” demikian erangan yang keluar dari mulutnya seirama dengan genjotan tubuhku.

“Hisapi putingku Mbak” kataku.

Mulut Mbak Bella pun kemudian menghisapi puting dadaku sementara aku menggenjot tubuhnya.
Tak lama Mbak Bella pun keluar untuk yang ketiga kalinya, dan aku memberikannya kesempatan
sessat untuk beristirahat. Lalu kuminta lagi berganti posisi. Masih di atas ranjang,
kubuka kakinya yang indah itu lebar-lebar, lalu kutumpangkan ke bahu bidangku. Lalu dengan
dituntun tangannya, kudorong penisku masuk kembali ke liang surganya, dan mulai kupompa
dia seperti tadi. Gerakan pompaanku semakin keras, liar, dan bertenaga seiring dengan
mulai basahnya kemaluannya.

Dalam posisi ini, aku memegang kakinya erat-erat, sementara Mbak Bella asyik mengerang-
erang kenikmatan. Cukup lama menggenjotnya di posisi ini. Tak lama aku pun tak tahan lagi
menahan ejakulasiku yang kedua. Wajah cantik Mbak Bella ditambah dengan erangannya setelah
orgasmenya yang keempat, serta jepitan vaginanya yang nikimat di kelaminku membuatku
segera mencapai puncak.

Baca Juga Cerita Seks Menantu Yang Mengoda

“Aku sampai Mbak.. Ahh” jeritku tertahan ketika aku menyemburkan spermaku dalam rahimnya.

Kami pun terbaring lemas di atas ranjang. Puas sekali rasanya menyetubuhi Mbak Bella nan
ayu ini. Kunyalakan sebatang rokok untuknya. Kami kemudian mengobrol dan bercanda sambil
tiduran di atas ranjang.

“Rud.. Anterin aku pulang ya” katanya setelah dia menghabiskan rokoknya.

“Lho.. Udah malam Mbak nanggung. Nginep di sini aja”

“Wah jangan Rud.. Besok pagi Mas Joko mau jemput aku berangkat kerja. Aku juga nggak bawa
pakaian ganti” jawabnya.

Akhirnya, aku mengantar dia ke rumahnya. Cuma aku menurunkannya agak sedikit jauh dari
rumahnya agar tetangganya tidak curiga. Enak juga nonton DVD bareng Mbak Bella. Mungkin
aku akan semakin sering beli DVD XXX nantinya.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Sex Pembantu.