Perjaka Dan Perawan

Cerita Sex Pembantu | Umurku baru dua puluh satu tahun dan sekarang masih kuliah. Kata teman-temanku, aku
orangnya menarik, walaupun aku sendiri nggak merasa, dan yang bilang begitu nggak satu dua
orang, tapi banyak dari teman-temanku. Bahkan ibuku sendiri juga bilang begitu, dan ibuku
pernah bilang, “Pantas kamu disenengin banyak cewek.” Ibuku tahu aku disenangi perempuan
gara-gara setiap hari banyak saja yang menanyakanku via telepon.

Cerita Sex Pembantu Perjaka Dan Perawan

Kisah ini terjadi dengan cewekku yang masa pacarannya paling lama sekitar 3 tahunan. Kami
pacaran dari kelas 2 SMA. Dia sekelas sama aku di jurusan yang sama. Kami pacaran masih
dalam batas-batas normal saja. Paling kissing sampai necking-lah maksimalnya. Nggak sampai
petting apalagi senggama. Pasalnya aku sangat menghargai dia. Soalnya dia tuh kayaknya
alim-alim begitu orangnya. Sudah begitu dia orangnya baik lagi. Kalau aku macam-macam,
pasti diingatkan sama dia kalau aku lagi bikin salah. Hubungan yang begini bikin aku sama
dia itu dekat sekali dan jadi seperti nggak terpisahkan. Jadinya pacaran aku sama dia jadi
langgeng begitu.
Setamat SMA tahun 2001, aku dan pacarku ketrima disebuah universitas ternama dikotaku.
Kalau nggak keterima, sudah, aku nggak bakalan bisa kuliah lagi. Orang tuaku pasti nggak
kuat membiayaiku kuliah di universitas swasta. Kalau di negeri, masih kuatlah aku rasa.
Tapi cewekku nih nggak diterima. Tapi dia itu keterima PMDK masuk universitas tanpa test
di salah satu universitas di kotaku. Dianya nih, nggak mau masuk ke universitas itu, tapi
dia malah mengambil D3 di univ tempat aku kuliah. Aku tanya kenapa, jawabnya dia nggak mau
kepisah sama aku. Takut aku kesambar orang katanya.

Akhirnya kami tinggal di kota yang sama, dimana kami nggak punya saudara di kota ini.
jadinya kita di kota ini sama-sama dari bulan Agustus tahun 2001 itu. Aku yang selain
UMPTN ini juga melamar ke beberapa yayasan yang katanya mau mengasih bea-siswa ke luar
negeri. Buntutnya aku keterima di beberapa beasiswa (lagi untung kali aku, banyak yang mau
menerima aku). Ada yang mau mengirimku ke Jepang, US, Europe (Belanda sama Inggris) dan
Melbourne-Australia. Aku putuskan ngambil ke US saja, di tempatku kuliah sekarang ini.
Cewekku pas dengar berita ini jadi senang campur sedih. Dia senang karena aku dapat bea-
siswa, sedih karena pisah lagi sama dia. Katanya lagi dia takut kehilangan aku, begitu.
Gara-gara itu, menjelang keberangkatanku selama kurang lebih empat bulan, kita selalu
sama-sama dan kita itu jadi tambah lengket saja. Kemana-mana kita sama-sama.
Kalau malam minggu saja, pasti bareng. Nah, kejadian yang aku anggap tidak pada tempatnya
itu terjadi pada salah satu malam minggu. Malam minggu itu, kita lagi malas pergi pergi
ceritanya. Sudah jam setengah delapan, ibu kost-nya mau pergi ke tempat saudaranya ibu
kost itu. Sesudah itu yang di rumah, cuma ada dua orang teman kost-annya saja yang lain
dari kita. Malas juga, kita jalan- jalan keluar sambil cari makanan. Sekitar jam sembilan
lewat, kita balik. Ternyata nggak ada orang lagi di rumah. Rumah kost-annya kosong. Nggak
tahu, teman-teman kost-annya yang lain pada kemana. Bosan juga kali di rumah lama- lama.
Aku antarkan dia sampai ke kamarnya, habis itu aku bilang kalau aku mau pulang dulu. Dia
bilang, aku jangan pulang dulu, takut katanya. Aku sih nggak apa-apa saja pulang telat.
Nah, aku temani saja dia.

Kita ngobrol saja sampai kurang lebih setengah jam. Aku lihat dia agak mengantuk. Aku
suruh tidur saja. Aku bilang, aku tungguin deh, sampai ada yang pulang. Dia-nya setuju.
Aku tunggui dia sambil baca-baca di meja belajarnya. Selang beberapa menit, Dia manggilku,
“Jerr, sini bentar dong!” Oya, namaku Jerry dan dia Salma. “Ada apa?” tanyaku tanpa
menoleh. “Sini dong!” dia mulai merajuk. Baru aku menoleh, “Kenapa?” tanyaku. “Cium aku
dong, sebelum aku tidur!” pintanya. Aku bergerak mendekat, kucium keningnya yang kata
orang tanda sayang itu, lalu kucium bibirnya. Aku cium dia sambil duduk di pinggir
ranjangnya yang lebarnya kurang lebih satu setengah meter itu. Dia membalas ciuman bibirku
dengan sangat agresif, nggak cuma gitu, aku ditarik ke ranjangnya. Aku pikir, “Setan apa
yang lagi lewat di kepala cewekku ini, kok bisa ganas gini?” Sekarang posisiku sudah
telentang ditindih badannya.Cerita Sex Pembantu

Tindakannya nggak berhenti sampai di situ. Sekarang giliran kancing dan zip celanaku yang
dibuka, dan tangannya sudah memegang barangku saja. Aku terkejut, karena sebelumnya kita
belum pernah sampai ke tingkat segitu. Aku langsung lepaskan bibirku dan bertanya,
“Ngapain kamu ma?”. “Nggak apa-apa kan Jerr!” responnya. “Sekali saja, emang nggak boleh
aku main sama kamu? kamu kan pacarku!” lanjutnya. Aku tambah terkejut lagi, “Eh, kamu
sadar nggak, lagi ngomong apa?” tanyaku. “Aku sadar kok!” jawabnya. “Lalu..?” tanyaku.
“Nggak apa-apa kan?” lanjutnya lagi. Aku tetap nggak kepingin, jadinya aku jawab, “Nanti
saja lah! kan ada waktunya!” Dia menyerah dan akhirnya melepaskan aku. Lalu duduk di sisi
lain ranjangnya sambil menghadap ke dinding kamarnya. Aku langsung membenari celanaku.
Lalu aku dekati dia. Aku lihat air matanya mengalir. Aku langsung bingung. Terus terang,
sebagai cowok kelemahanku disana. Aku nggak tahan melihat wanita menangis. Kupeluk dia dan
aku tanya, “Kenapa?” Dia lantas berbicara panjang lebar. Kurang lebih bicaranya begini,
“Jerr, kamu tau nggak, kalau aku tuh sayang banget sama kamu. Aku nggak pengen kehilangan
kamu. Aku pengen kamu benar-benar jadi milikku. Aku tahu kalau buat kamu tuh nyari cewek
tuh gampang banget. Aku tau kalau kamu mau, siapa saja mau jadi cewek kamu. Satu SMA, di
SMA kita dulu, pada seneng sama kamu semua, dan aku yang dapat kamu. Makanya aku seneng
benget. Soalnya sainganku dulu tuh dari yang terkaya, yang aku lihat dengan modal mobil
meahnya ngegaet kamu, sampai ke yang terpintar pun juga seneng sama kamu. Aku kan seneng
benget dapat kamu, sampai aku berjanji kalau perawanku tuh cuma buat kamu doang, kamu
nggak ngerti! aku tuh takut kalau kamu nanti sudah cabut ke US, kamu bakal lupa sama aku
dan keinginanku jadi nggak kesampaian. kamu ngerti aku nggak sih Jerr?” Tangisnya tambah
keras saja.

Aku nggak tahan melihat dia menangis gitu, aku-nya jadi nggak bisa berpikir, akhirnya aku
putuskan untuk menerima permintaannya. Aku jawab, “OK lah kalau kamu maunya begitu!” Dia
agak tenang, lalu dia mencium bibirku lembut banget. Aku tanggapin. Kami berciuman saja
beberapa menit, lalu pakaianku mulai dilucutinya, dan pakaiannya dilucutinya sendiri.
Sekarang kami tinggal berpakaian dalam saja, dan Salma sekarang sudah nggak pakai bra
lagi, karena memang dia kalau tidur nggak pernah pakai bra kayaknya. Aku pikir nggak apa-
apa lah, ini kesempatan buat praktek kali nih. Aku juga mulai bereaksi. Tanganku mulai
mempermainkan payudaranya dan ciumanku mulai turun jadi necking.
Setelah itu, mulutku malah mempermainkan pentil payudaranya yang masih rada-rada kecil.
Asyik juga sih. Kayaknya dia menikmati banget, itu aku ambil kesimpulan dari dasahannya
yang kayaknya gimana gitu, nggak bisa aku deskripsikan deh. Tanganku sekarang meloroti
celana dalamnya, lalu aku mainkan vaginanya. Lalu tangannya juga meloroti celana dalamku
sambil memainkan barangku. Nggak lama kemudian vagina cewekku mulai basah. Dia-nya mulai
ribut menyuruhku masukan punyaku. “Jerr, masukin sekarang dong!” katanya. Aku ikuti saja.
Aku coba memasukan penisku ke Vaginanya. Rada-rada sulit juga, padahal barangku nggak
besar- besar amat, cuma kurang lebih 15 cm saja. Mungkin karena dia masih perawan kali ya.
Setelah berusaha, dan dibantu dia juga, barangku masuk.

“Blesh…..” dia agak menjerit, lalu meringis kesakitan. Aku kira ada apa, kutahan
gerakanku, padahal barangku baru masuk setengahnya. Aku bertanya, “Kenapa?” “Nggak apa-
apa, terus saja!” katanya. Aku tanya, “Sakit?” “Ya!” jawabnya. “Mau diterusin nggak?”
tanya aku, soalnya aku kasihan melihat tampangnya. “OK lah!” kataku. Gerakanku aku
lanjutkan. Barangku masuk habis, aku tarik, dan aku masukan lagi, dan terus kukocok-
kocokan kayak di film porno itu. Kurang lebih lima menit, Si Salma menjerit lagi sambil
meregang-regang. Aku pikir, “Dia ini lagi ngapain nih?” kupikir kayaknya kalau di film
porno kayak begitu itu tandanya lagi orgasme. Gerakanku aku hentikan. Aku biarkan dia
orgasme sementara barangku masih di dalam.Cerita Sex Pembantu

Penisku yang kayak dipijit-pijit gitu jadi nggak tahan juga kepingin keluar. Nggak sampai
semenit setelah cewekku selesai orgasme, aku juga merasa mau orgasme. Cepat-cepat aku
cabut barangku, aku orgasme di luar. Aku nggak mau ada hal apa-apa setelah kejadian ini.
Setelah itu aku berbaring saja langsung disebelahnya.

Baru aku berbaring, Cewekku bangun lagi, dan langsung memainkan barangku. “Sekali lagi ya
Jerr!” katanya. Aku senyum saja. Aku ladeni lagi dia. Pas ronde kedua ini, aku nggak
banyak beraksi, sekalian posisiku yang di bawah. Setelah barangku cukup tegang, cewekku
langsung saja memasukan lagi. Dia yang beraksi di atas pinggangku. Tanganku juga terus
memainkan payudaranya. Untuk ronde kedua ini, aku mampu bertahan beberapa belas menit, dan
cewekku orgasme sampai dua kali. Jam setengah sebelas kurang, kami selesai. Kita bersih-
bersih, mandi, ganti spreinya. Dan kurang lebih jam sebelas, temannya pulang, lalu aku
balik ke kostku.

Baca Juga Cerita Seks Sukses

Sekarang dia sudah nggak jadi cewekku lagi. Aku putus sama Salma saja aku sudah merasa
bersalah, karena aku merasa aku sudah mengambil sesuatu yang sangat berharga dari dia. Itu
jadi pengalaman pertama dan terakhirku.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Sex Pembantu.