Ngentot Dengan Mertua Di Pagi Hari

Cerita Sex Pembantu | Playboy adalah sebutan yang menempel didalam diriku sejak aku masih duduk dibangku SMA.
Sebenarnya aku sudah mengenal pacaran sejak aku SMP namun aku semakin menjadi sejak aku
SMA. Di SMA aku banyak memacari teman wanitaku dan juga gadis-gadis dari sekolahan lain.
Bahkan sejak aku SMA aku sudah mengenal yang namanya berhubungan Sex. Sejak saat itu aku
sangat ketagihan sekali akan Sex. Dengan memanfaatkan wajahkuyang ganteng dan gayaku yang
keren aku banyak memacari gadis-gadis seumuranku dan sekaligus menidurinya dengan puas,
dan jika aku bosan aku memutuskannya begitu saja.

Cerita Sex Pembantu Ngentot Dengan Mertua Di Pagi Hari
Hingga akhirnya setelah aku bekerja aku menghamili seorang teman kerjaku dan akhirnya
akupun menikahinya dan sekarang aku sudah mempunyai seorang anak. Sekarang umurku sudah 35
tahun, namun aku merasa daya tarikku terhadap kaum wanita tidak pernah hilang. Sempat aku
berselingkuh dibelakang istriku dan berniat mempunyai istri dua namun sayang,
selingkuhanku dijodohkan dengan orang tuanya dan aku gagal mempunyai dua istri.
Waktu itu yang namanya olahraga fitness, bukanlah suatu trend seperti sekarang. Peminatnya
masih sedikit. Gym-gympun masih jarang. Sejujurnya aku malas berbodybuilding seperti yang
dilakukan temanku itu. Apalagi saat itu sedang panas-panasnya isu politik dan kerusuhan
sosial. Belum lagi adanya krismon yang benar-benar merusak perekonoRenin Indonesia.
Untungnya perusahaan tempatku bekerja cukup kuat bertahan badai akibat krismon, hingga aku
tidak turut diPHK.
Namun temanku yang sangat baik itu terus memotivasiku, hingga tak sampai 3 bulan, aku yang
tadinya hanya seorang pria berpostur biasa-biasa saja-walaupun aku bertubuh atletis,
menjadi seorang atlet bodybuilding baru yang cukup berprestasi di kejuaraan-kejuaraan
daerah maupun nasional. Hebatnya lagi kantorku dan seluruh keluargaku ikut mendukung semua
aktivitasku itu. Kata mereka ”kantor kita punya Ade Rai baru, hingga kita tidak perlu
satpam atau bodyguard baru” suatu anekdot yang sudah menjadi santapanku berhari-hari.
Semakin berlalunya waktu, aktivitas bodybuilderku kukurangi. Apalagi aku sudah diangkat
menjadi kabag pemasaran sekarang, di mana keuntungan mulai berpihak pada perusahaan
tempatku bekerja. Aku mulai bertambah sibuk sekarang. Namun untuk menjaga fisikku agar
tetap bugar dan prima, aku tetap rutin basket, voli, dan bersepeda. Hanya 2 kali seminggu
aku pergi ke tempat fitness. Hasilnya tubuhku tetap kelihatan atletis dan berotot, namun
tidak sebagus ketika aku menjadi atlet bodybuilding dadakan.
Sewaktu aku menjadi atlet bodybuilding, banyak wanita melirikku. Beberapa di antaranya
mengajakku berkencan. Tapi karena saat itu aku sedang asyik menekuni olahraga ini,
tanggapan dan godaan mereka tidak kutanggapi. Salah satu yang suka menggodaku adalah Reni.
Dia adalah puteri tetangga mertuaku. Baru saja lulus SMA, dan dia akan melanjutkannya ke
sebuah PTn terkenal di kota Bandung. Gadis itu suka menggoda di setiap mimpiku dan
bayangannya selalu menghiasi pikiranku saat aku menyetubuhi istriku. Kisahku dengan Reni
akan kuceritakan lain waktu.
Seperti biasanya, aku bangun pagi. Pagi itu aku bangun pukul setengah 5 pagi. Setelah cuci
muka, aku mulai berganti pakaian. Aku akan melakukan olahraga pagi. Udara pagi yang sehat
memang selalu memotivasiku untuk jogging keliling kompleks perumahanku. Dengan cuek aku
memakai baju olahraga yang cukup ketat dan pas sekali ukurannya di tubuh machoku ini.
Kemudian aku mengenakan celana boxer yang juga ikut mencetak pantatku yang seperti dipahat
ini. Aku sengaja bersikap demikian demi mewujudkan impianku, menggoda Reni dengan
keindahan tubuhku. Menurut kabar, dia juga suka jogging. Niatku bersenang-senang dengan
Reni memang sudah lama kupendam. Namun selama ini gadis itu selalu membuatku gemas dan
penasaran. Dia seperti layangan yang diterbangkan angin, didekati menjauh, dijauhi
mendekat. Cerita Sex Pembantu
Tak berapa lama jogging, tubuhku pun sudah mulai keringatan. Peluh yang membasahi kaus
olahragaku, membuat tubuh kokoh ini tercetak dengan jelas. Aku membayangkan Reni akan
terangsang melihatku. Tetapi sialnya, pagi itu tidak ada tanda-tanda Reni sedang
berjogging. Tidak kelihatan pula tetanggaku lainnya yang biasa berjogging bersama. Padahal
aku sudah berjogging sekitar 30 menit.
Saat itu aku baru sadar, aku bangun terlalu pagi. Padahal biasanya aku jogging jam 06.00
ke atas. Dengan perasaan kecewa aku balik ke rumah mertuaku. Dari depan rumah itu tampak
sepi. Aku maklum, penghuninya masih tertidur lelap. Tadi pun saat aku bangun, tidak
terdengar komentar istriku karena dia sedang terlelap tidur setelah semalaman dia menemani
anakku bermain playstation. Saat aku berjalan ke arah dapur untuk minum, aku melihat ibu
mertuaku yang seksi itu sedang mandi. Tampaknya dia sudah bangun ketika aku berjogging
tadi.
Kamar mandi di rumah mertuaku memang bersebelah-sebelahan dengan dapurnya. Setiap kali
anda ingin minum, anda harus melewati kamar mandi itu. Seperti disengaja, pintu kamar
mandi itu dibiarkan sedikit terbuka, hingga aku bisa melihat bagian belakang tubuh molek
mertuaku yang menggairahkan itu dengan jelas. Mertuaku walaupun usianya sekitar 40
tahunan, tapi masih kelihatan seksi dan montok, karena dia sangat rajin merawat tubuhnya.
Dia rajin senam, aerobik, body language, minum jamu, ikut diet sehat, sehingga tak heran
tubuhnya tidak kalah dengan tubuh wanita muda usia 30-an.
Melihat pemandangan syur itu, kontan batangku mengeras. Batang besar, panjang, dan keras
itu ingin merasakan lubang hangat yang nikmat, basah, dan lembab. Batang itu juga ingin
diremas-remas, dikulum, dan memuncratkan pelurunya di lubang yang lebih sempit lagi.
Sambil meremas-remas batangku yang sudah mulai tegak sempurna ini, kuperhatikan terus
aktivitas mandi mertuaku itu. Akhirnya timbul niatku untuk menggaulinya. Cerita Sex Pembantu
Setelah menimbang-nimbang untung atau ruginya, aku pun memutuskan nekat untuk ikut
bergabung bersama ibu mertuaku, mandi bersama. Kupeluk dia dari belakang, sembari tanganku
menggerayang liar di tubuh mulusnya. Meraba mulai dari leher sampai kemaluannya. Awalnya
ibu mertuaku kaget, tetapi setelah tahu aku yang masuk, wajah cantiknya langsung tersenyum
nakal.
”Septa, nakal kamu” katanya sambil balas memelukku. Dia berbalik, langsung mencium
mulutku. Tak lama kami sudah berpagut, saling cium, raba, dan remas tubuh masing-masing.
Dengan tergesa kubuka bajuku dibantu mertuaku hingga aku sudah bertelanjang bulat.
Batangku pun mengacung tegang, besar, dan gagah.
Kami pun melakukan pemanasan sekitar 10 menit dengan permainan oral yang nikmat di
batangku, sebelum kemaluannya kutusuk dengan batangku. Permainan birahi itu berlangsung
seru. Aku menyetubuhinya dalam posisi doggy style. Aku merabai payudaranya yang kencang
itu, meremas-remasnya, mempermainkan putingnya yang sudah mengeras. 30 menit berlalu, ibu
mertuaku sudah sampai pada puncaknya sebanyak 2 kali. 1 kali dalam posisi doggy, 1 kali
lagi dalam posisi berhadap-hadapan di dinding kamar mandi.
Namun sayangnya, batangku masih saja mengeras. Aku panik karenanya. Aku khawatir jika
batangku ini masih saja bangun sementara hari sudah mulai pagi. Aku khawatir kami akan
dipergoki istriku. Rupanya mertuaku mengerti kepanikanku itu. Dia kembali mengoral
batangku yang masih bugar dan perkasa ini, lalu dia berbisik mesra,

“Jangan khawatir Septa sayang, waktunya masih lama” katanya nakal.

Aku bingung mendengar ucapannya, tapi kubiarkan aktivitasnya itu sambil terus mendesah-
desah nikmat. Tiba-tiba ibu mertuaku menghentikan perbuatannya itu. Dia langsung berdiri.
Melihat itu, aku pun protes.

”Lho, bu, aku khan belum keluar?” suaraku parau, penuh birahi.
”Sabar sayang, kita lanjut di kamarku saja yuk” katanya mesra.
Aku pun tambah bingung. ”Tapi khan ada bapak?” suaraku masih saja parau, karena birahi.

”Tenang saja, bapakmu itu sudah pergi tak lama setelah kamu jogging tadi, dia ada tugas ke
Jawa” sahut ibu mertuaku sambil mengemasi pakaian olahragaku yang tercecer di kamar mandi
dan kemudian menggandengku ke arah kamarnya.

Begitu sampai di kamarnya, aku disuruhnya telentang di ranjang, sementara dia mengelap
sisa-sisa air, keringat, dan sabun di tubuhnya dengan handuk kering yang sudah ada di
kamarnya. Lalu dia melakukan hal yang sama padaku. Setelah itu dia langsung saja mengambil
posisi 69, mulai mengoral batangku kembali. Tak lama nafsuku pun bangkit kembali. Kali ini
aku bertekad akan membuat mertuaku keluar sampai tiga kali. Aku memang khawatir hubunganku
di pagi ini akan ketahuan istriku, tapi persetanlah…que sera-sera. Apapun yang akan
terjadi terjadilah.

Aku pun balik menyerang ibu mertuaku. Mulut dan lidahku dengan ganas mempermainkan
miliknya. Tanganku juga ikut aktif merabai, meremasi bibir kemaluan dan menusuki lubang
anal ibu mertuaku. Kelentitnya yang sudah membengkak karena rangsangan seksual kujilati,
dan keremasi dengan gemas. Kumainkan pula apa yang ada di sekitar daerah kemaluannya.
Gabungan remasan jari, kobokan tangan di kemaluannya, dan serangan lidahku berhasil
membuat mertuaku keluar lagi untuk yang ketiga kalinya. ”Aaaaahhhh…. Septa sayang ….”
jerit nikmat ibu mertuaku. Cairan birahi ibu mertua keluar deras dari lubang vaginanya.
Langsung saja kuhisap dan kutelan habis hingga tidak ada yang tersisa.Cerita Sex Pembantu

Akupun tersenyum, lalu aku merubah posisiku. Tanpa memberikan kesempatan ibu mertuaku
untuk beristirahat, kuarahkan batangku yang masih bugar dan perkasa ini ke arah vaginanya,
lalu kusetubuhi dia dalam posisi misionaris. Kurasakan batangku menembus liang vagina
seorang wanita kepala 4 yang sudah beranak tiga, tapi masih terasa kekenyalan dan
kekesatannya. Tampaknya program jamu khusus organ tubuh wanita yang dia minum berhasil
dengan baik. Miliknya masih terasa enak dan nikmat menggesek batangku saat keluar masuk.

Sambil menyetubuhi ibu mertuaku, aku mempermainkan buah dadanya yang besar dan kenyal itu,
dengan mulut dan tanganku. Kuraba-raba, kuremas-remas, kujilat, kugigit, sampai payudara
itu kemerah-merahan. Puas bermain payudara tanganku mempermainkan kelentitnya, sementara
mulutku bergerilya di ketiaknya yang halus tanpa bulu, sementara tangan satunya masih
mempermainkan payudaranya. Tangan ibu mertuaku yang bebas, meremas-remas rambutku, dan
mencakar-cakar punggungku. Posisi nikmat ini kami lakukan selama bermenit-menit, hingga 45
menit kemudian ibu mertuaku mencapai orgasmenya yang keempat. Setelah itu dia meminta
istirahat. Aku sebenarnya malas mengabulkan permintaannya itu, karena aku sedang tanggung,
hampir mencapai posisi puncak. Namun akhirnya aku mengalah.

”Septa kamu hebat banget deh, kamu sanggup membuat ibu keluar sampai empat kali” puji ibu
mertuaku.
”Aah ibu bisa saja deh” kataku merendah.
”Padahal kamu sudah jogging 45 menit, tapi kamu masih saja perkasa” lanjut pujiannya.
”Itukan sudah jadi kebiasaanku, bu” aku berkata yang sebenarnya.
”Kamu benar-benar lelaki perkasa, Lilis beruntung mendapatkanmu” puji mertuaku lagi.

Lalu kami bercakap-cakap seperti biasanya. Sambil bercakap-cakap, tangan ibu mertuaku
nakal bergerilya di sekujur tubuhku. Terakhir dia kembali mempermainkan batangku yang
sudah mengerut ukurannya.

Baca Juga Cerita Seks Menantu Yang Mengoda

Aku bangkit, lalu beranjak dari tempat tidur. Ibu mertuaku memandangku heran, dikiranya
aku akan keluar dari kamarnya dan mengakhiri permainan cinta kami. Tapi kutenangkan dia
sambil berkata, ”Sebentar bu, aku akan mengecek keadaan dulu”. Aku memang khawatir, aku
takut istri dan anakku bangun. Dengan cepat kukenakan kembali pakaian olahragaku dan
keluar kamar mertuaku. Ternyata dugaanku salah. Hari memang sudah beranjak pagi, sekitar
jam 6.15 menit, tapi istri dan anakku belum juga bangun. Penasaran kuhampiri kamarku dan
kamar tempat anakku tidur. Ternyata baik anak maupun istriku masih tertidur lelap. Aku
lega melihatnya. Sepertinya permainan playstation semalam, berhasil membuat mereka kolaps.
Aku mendatangi jam weker di kamar keduanya, lalu kustel ke angka 9 pagi. Cerita Bokep

Aku menatap wajah istriku yang tertidur penuh kedamaian, sambil berkata dalam hati,
”Tidurlah yang lama sayang, aku belum selesai menikmati tubuh ibumu” lalu mengecup
pipinya. Setelah itu, aku kembali ke kamar mandi, mencuci tubuhku, lalu balik lagi ke
kamar mertuaku. Kami terlibat kembali dalam persetubuhan nikmat lagi. Dalam persetubuhan
terakhir ini, aku dan ibu mertuaku sama-sama meraih orgasme kami bersama dalam posisi
doggy anal. Sesudahnya aku balik ke kamar istriku, setelah membersihkan diri di kamar
mandi untuk yang terakhir kali, dan kemudian mengenakan baju tidurku kembali.

Begitulah cerita seksku dengan Ibu mertuaku di suatu pagi hari yang indah. Tidak ada Reni,
ada Wiwik, mertuaku yang bahenol dan sangat menggairahkan.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Sex Pembantu.