Di Tengah Guyuran Hujan

Cerita Sex Pembantu | Sebagai laki-laki aku diciptakan memiliki hampir kesempurnaan dengan tinggiku 178cm, badankuyang sixpack dan juga wajahku yang ganteng. Kulitku juga kunig bersih dan juga hidungku yang mancung membuat para wanita tertarik padaku. Dan aku pun memanfaatkan kegantenganku untuk mengoleksi banyak wanita, hingga aku mendapatkan sebutan sebagai playboy.

Cerita Sex Pembantu Di Tengah Guyuran Hujan
aku saat ini kelas 3 SMA, aku mempunyai 2 teman wanita yang sangat dekat denganku. namanya Salsa dan Liana. Mereka berdua sangat cantik-cantik, tubuh mereka pun juga langsing-langsing dan juga sangat seksi dengan payudara yang hampir sama sekitar 34B. untuk pantatnya Liana lebih seksi dengan lebih besar dan lebih menjulang kebelakang. Namun Salsay terlihat lebih HOT karena Salsay sering berpakaian super seksi.

Saat itu belajarnya di rumah Salsa kita sudah berjanji bersama unutk bertemu di sana, waktu sudah menunjukan pukul 18.00, aku langsung mengeluarkan motorku unutk menuju ke rumah Salsa, eee tak taunya di tengah jalan hujan turun deras sekali mengguyur kota Bandung, terpaksa aku berhenti dan menunggu hujan reda, karena aku sudah mempunyai janji dengan mereka berdua untuk belajar bersama, yah.. aku berani berkorban meski hujan itu belum reda.
Dan akhirnya aku pun sampai di rumah Salsa dengan basah kuyup. Tiba-tiba Salsa keluar dari rumahnya karena mendengar suara motorku, maklum ketika itu aku memakai motor Ninja yang cukup berisik untuk didengar.
Tiba-tiba pun Salsa menghampiriku untuk membukakan pagar, agaraku bisa masuk, dan secara otomatis Salsa pun menjadi basah kuyup, dan terlihatlah olehku pemandangan yang menggiurkan. BH-nya yang terlihat jelas olehku, dan kuperkirakan ukurannya cukup besar (36B) dan dia waktu itu memakai BH berwarna hitam, jadi terlihat jelas olehku.
Setelah itu aku pun masuk ke rumahnya, dan permisi ke Salsa untuk ke toilet untuk membersihkan badanku akibat hujan tadi. Ketika aku mandi terdengar Salsa mengetuk pintu dan memanggilku untuk memberikan handuk, aku pun membuka pintu dan mengambil handuk tersebut.
Setelah selesai mandi aku keluar dengan hanya memakai handuk saja. Aku mencari Salsa untuk meminjam pakaian kakaknya yang kebetulan sedang di luar kota. Aku melihat-lihat rumahnya, dan kurasakan tidak ada satu orang pun di rumahnya.

Cuek saja, aku pikir. Dan aku pun dikagetkan oleh suara seseorang yang memanggilku, ketika kulihat, dia adalah Liana, yang entah kapan datangnya. Kemudian dia memberikan baju kepadaku, aku sempat kaget dibuatnya, karena aku tidak tahu dia kapan datangnya.

Aku pun kembali ke kamar mandi untuk memakai baju ini. Dan ketika aku sedang ganti baju, tiba-tiba Salsa masuk, dan terkejut sekali karena menduga aku sudah tidak ada di dalam (maklum pintu kamar mandi lupa saya kunci).
Salsa berkata dengan wajah panik, “Sorry yah,” dan dia langsung beranjak keluar dan aku pun melanjutkan memakai pakaian itu. Setelah selesai, aku pun beranjak dari situ. Aku keluar ke arah ruang tamu dan melihat mereka sedang bersiap-siap untuk memulai belajar bersama.
Aku sempat melihat wajah Salsa yang sedikit canggung. Setelah itu aku duduk dan mengeluarkan buku yang telah kubawa. Setelah beberapalama belajar, entah apa yang merasuki otakku ini sehingga membuat si “Joni” berdiri.

Pada saat itu Salsa minta maaf padaku atas kejadian tadi, dan dengan berbisik dia agar tidak memberitahu pada siapapun juga, aku pun mengiyakannya. Ketika itu Liana mengajak untuk menonton VCD yang baru dipinjamnya untuk melepas suntuk dalam belajar, dan kami pun menuju kamar Salsa.

Kami bertiga pun mulai menonton film tersebut. Setelah beberapa lama kami menonton, terlihatlah suatu adegan yang “hot”, kami betiga hanya diam saja, sambil berpandang-pandangan. Aku melihat Liana yang sudah mulai kegelisahan, mungkin karena melihat adegan tersebut, dan terlihat Salsa yang dari tadi diam saja, tetapi dia seperti mulai terangsang oleh adegan tersebut.
Aku pun melirik ke arah Salsa, dan tanpa dia sadari dia mengusap-ngusap ke arah kemaluannya, dan sedikit-sedikit berdesah kecil, “Sshh.. ahh..” hal ini membuat si “Joni” beranjak dari tempatnya. Timbul hatiku untuk mengerjai mereka berdua.

Aku menggeserkan posisi dudukku ini untuk mendekatkan ke mereka berdua. Aku pun memberanikan diri untuk mengelus-elus pahanya yang montok dan putih mulus itu. Dia pun hanya diam saja, seakan akan menikmati elusan itu.

Liana melihat dan ikut terangsang juga, ketika itu Liana nekad untuk mendekat padaku, dan tiba-tiba dia mengecup bibirku dengan hangat, dan aku pun membalas dengan manis ciumannya. Ciumannya yang sangat lembut itu membuatku semakin membabi buta.
Aku pun meremas dada Liana yang masih terbungkus oleh BH, dan Liana pun sangat menikmatinya. Tiba-tiba aku mendengar desahan dari Salsa, “Ssshh.. ahh.. puaskan aku malam ini,.. pleassee, aku udah nggak tahannich.” Aku menyuruh mereka membuka pakaiannya satu persatu.Cerita Sex Pembantu

Mereka pun dengan cepat membuka pakaiannya. Lalu Liana melucuti pakaianku, dan ketika membuka celanaku mereka terbelalak, karena melihat punyaku itu yang besar 20cm. Dengan cepat Salsa melahap penisku yang sudah tegang dari tadi.

Saat Salsa melahap penisku itu, aku terus menjilati puting susu Liana yang sudah mulai mengeras, dan Liana menggelinjang keenakan. Saat itu aku menyuruh Liana untuk terlentang di ranjang, kini aku mulai menjilati kemaluannya yang sudah mengeluarkan bau yang harum dari kemaluannya.
Aku terus menjilatinya dengan buas, dengan sedikit-sedikit aku mengocok-ngocok dengan jariku, dan dia pun menikmatinya. Dia menyuruhku untuk memasukkannya ke vaginanya, “Ayo, masukin dong itunya, aku udah nggak sabaran nunggunya,”aku berkata,

“Iya sayang, sabar yah..” tiba-tiba Salsa melepaskan kemaluanku itu dari dalam mulutnya dan membimbing batanganku itu masuk ke dalam liang milik Liana yang sudah basah sejak tadi.
“Bless.. bless.. bless” batanganku pun masuk setengahnya, dan aku menggoyangkan maju-mundur secara perlahan-lahan dengan bantuan Salsa yang terus memelukku dan menciumku itu.

Tiba-tiba Liana menjerit kesakitan karena batang kemaluanku itu terlalu besar untuk masuk ke dalam liang senggama miliknya. Aku terus berusaha, dan akhirnya batangku itu pun berhasil amblas semuanya di dalam, dan terasa olehku cairan hangat yang keluar dari kemaluan Liana.

“Ahh.. ahh.. ah.. Liana..” Setalah 20 menit aku melakukannya bersama Liana, sekarang giliran Salsa yang sudah tak tahandengan horny-nya itu.
Aku pun mulai memasukkan ke liang Salsa yang sangat menggodaitu,

“Bless.. bless..” amblaslah sudah batanganku itu di dalamnya.
“Ah ah ah..” desahnya. Aku merasakan dia sudah akan orgasme, tapi memang benar dia mendesah,
“Yonn.. aa.. kuu maa.. uu.. keeluarr..”

Baca Juga Cerita Seks Akibat Ngintip

Lalu aku berkata, “Tahan yah say.. bentar lagi, aku pun maukeluar nich..” Dan setelah beberapa lama dia pun orgasme, dan mengeluarkan cairan hangat yang terasa olehku.

Segera setalah itu aku pun mempercepat goyanganku itu dan.. “Creett.. croott.. creett..” aku memuntahkan seluruh maniku itu di mulut Salsa dan Liana.
Mereka berdua sangat menikmatinya. Kami bertiga pun terkulai lemas di tempat tidur. Salsa dan Liana bekata kepadaku,
“Thanks yah sayang, aku belum pernah merasakan seperti ini. emang kamu sangat hebat untuk melakukan hal ini,”

aku pun bekata, “Iya sayang,” sambil aku mengecup bibir mereka berdua. Karena hari sudah larut malam aku pun bergegas untuk pulang dan pamit kepada mereka. Setelah kejadian itu kami sering melakukannya, baik di rumah maupun di hotel.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Sex Pembantu.