Lembur

Cerita Sex Pembantu | Perkenalkan namaku Kamal, umurku saat ii 27 tahun. Aku bekerja disebuah perusahaan asuransi yang ternama di kotaku. Karena akhir-akhir ini kantor sangat sibuk sekali, maka aku ditugaskan oleh kantor unutk lembur dan mnyelesaikan semua pekerjaanku karena besok paginya akan dibuwat untuk seminar oleh atasanku. Dan dengan terpaksa aku harus menuruti perintah atasanku dan aku pun lembur setelah semua pegawai kantor pulang.

Cerita Sex Pembantu Lembur
Setelah beberapa jam aku merasa sangat capek sekali, dan aku berniat untuk istirahat dan aku keluar kantor untuk mencari sesuatu di sebuah min market yang berada gak jauh dari kantorku. Ditengah-tengah aku lg memilih barang yang mau aku beli, dari agak jauh aku melihat sosok laki-laki yang aku piir kenal. Sambil terus memandangnya aku terus mengingat-ingat siapa laki-laki itu. dan akhinrya laki-laki itu juga memandangku dan aku lihat dia juga sedang mengingat siapa aku. Dan tak berapa lama Setelah yakin kalau sosok tubuh itu adalah orang yang kukenal, dengan hati berdebar kupanggil namanya.

“Wi..! Kamu Tiwi khan..?” kataku sambil menunjuk ke arahnya.

Sosok tubuh yang kupanggil namanya merasa kaget juga mendengar panggilanku. Untuk beberapa saat dia memandang ke wajahku sambil mengernyitkan keningnya. Dalam hati mungkin dia sedang mengingat-ngingat, yang pada akhirnya
“Kamal..? Kamu Kamal..?” katanya dengan wajah yang agak keheranan.
“Yup..! kirain udah lupa, Wi..,” kataku sambil menyodorkan tanganku.
“Ya nggak akan lupa dong Mal, gimana kabarnya..?” katanya sambil menyambut uluran tanganku.
“Baek-baek Wi. Kau sendiri gimana..?” kataku.”Baek juga Mal..,” ucap Tiwi sambil menyibakkan rambutnya yang panjang sebahu.

Perlu diketahui, Tiwi ini adalah teman SMA saya dulu, orang tuanya tingal di Jakarta. Di kota kembang ini dia tinggal dengan kakaknya yang kebetulan mereka ini bisa disebut anak kost. Tiwi punya perawakan lumayan tinggi, dengan tubuh yang cukup ideal, hidung yang mancung, dan buah dadanya yang lumayan juga ukurannya. Kami mengobrol bermacam-macam, tentang seputar masa SMA dulu. Tidak terasa, jam sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam, dan pada jam itu dia akan pulang. Dengan penuh keyakinan, kutawarkan dia untuk pulang sama-sama, karena kebetulan dia pulangnya sendiri.
Sebelum aku mengantar dia ke tempat kostnya, aku ajak dia untuk makan dulu. Dia menerima tawaranku, setelah itu baru kuantar dia ke tempat kostnya.

“Ke dalem dulu Mal..!” katanya.
“Makasih Wi.., lain kali aja deh.., lagian khan ada Kakakmu..!” kataku sambil memperhatikan jamku, yang mana pada waktu itu menunjukkan pukul 22:30.
“Kakakku lagi ke Jakarta Mal.., Aku cuma sendirian disini. Ayo dong Mal..! Masuk dulu..,” pintanya merajuk.

Akhirnya aku masuk juga ke dalam, “Bentar aja ya Wi.., Aku ada kerjaan nih di kantor, mana mata udah ngantuk, cape lagi..,” kataku sambil tanganku memijit pundakku sendiri karena pegal. Tiwi menganngguk sambil tersenyum, kemudian dia menuju ke belakang untuk mengambil minuman.
“Santai aja dulu Mal.., Aku mo mandi dulu ya, gerah nih..!” katanya sambil menyodorkan minuman untukku.

Lalu aku duduk di kursi dekat tempat tidurnya.

“Lama juga nih mandinya. Dasar perempuan..!” aku menggerutu dalam hati.

Kemudian aku berdiri sebentar, karena pegel juga kalau duduk terus. Akhirnya aku rebahan juga di tempat tidurnya, cape sekali badanku rasanya. Kemudian kulihat Tiwi keluar dari kamar mandi. Dia hanya memakai celana pendek dengan t-shirt warna putih. Rambutnya basah, mungkin habis keramas. Kemudian dia duduk di depan meja riasnya sambil mengeringkan rambutnya.
“Muka Kamu kok keliatan cape Mal..?” kata Tiwi membuyarkan lamunanku.
“Iya nih Wi.., Aku cape banget hari ini, mana kerjaan masih banyak.” ketusku.
“Ya udah, istirahat aja dulu. Santai aja.., Aku pijitin, mau nggak..?” kata Tiwi sambil melangkah ke arahku.
“Bener nih, mau mijitin..?” kataku setengah tidak percaya.
“Masa Aku boong Mal. Ya udah.., Kamu tengkurap aja.. Terus buka dulu kemeja Kamu dengan kaosdalamnya.” katanya.Cerita Sex Pembantu

Bagai kerbau dicocok hidung, aku menurut saja, terus kutelungkup, lalu Tiwi mulai memijitiku, mulai dari pundak terus ke punggung. Pijatannya lembut sekali, rasa lelah dan kantukku mulai hilang, malah yang ada sekarang darahku justru mengalir begitu cepat. Batang kemaluankuperlahan-lahan mulai tegang, aku jadi salah tingkah. Sepertinya Tiwi melihat perubahan sikapku.
“Mal..! Balikin badan Kamu.., biar Aku pijit juga bagian depannya.” katanya lembut.

Aku agak ragu juga, pasalnya aku takut kemaluanku yang sudah tegang takut kelihatan, ditambah nafasku yang sudah tidak beraturan. Tetapi akhirnya kubalikkan juga badanku. Kemudian Tiwi menduduki badanku. Kaget juga aku melihat dia, karena posisi dia sekarang menduduki badanku, pantatnya tepat di atas kemaluanku. Aku pura-pura meram saja, sambil kadang-kadang memicingkan mataku, jadi salah tingkah aku pada waktu itu.

Seksi juga ni orang, atau karena pikiranku yang sudah dirasuki nafsu birahi, batinku berkecamuk. Aku mulai berpikir, apa yang harus kulakukan. Tangan Tiwi dengan begiru halusnya mengusap-ngusap dadaku yang kadang-kadang dia cubit puting susuku, aku malah menggelinjang kegelian, pikiranku sudah gelap oleh nafsu. Dengan agak ragu kupegang kedua telapak tangannya yang sedang memijat dadaku. “Kenapa Mal..?” tanya Tiwi sambil tersenyum.Aku tidak menjawab pertanyaannya, kemudian kucium telapak tangannya, lalu kutarik tangannya yang mana otomatis badannya mengikuti, sehingga badannya jadi agak terdorong ke depan.

Wajahku dengan wajahnya dekat sekali, sampai nafasnya menerpa wajahku. Lalu kupegang kedua pipinya, dengan perlahan kudekatkan wajahnya ke wajahku, lalu kucium bibirnya dengan lembut. Kemudian kujulurkan lidahku menelusuri rongga mulutnya. Tiwi agak melenguh, lalu Tiwi mulai membalas ciumanku, lama-lama ciuman kami makin lama makin buas saja, nafas kami sudah tidakberaturan. Sambil tetapi berciuman, tanganku turun ke bawah, lalu kumasukkan ke bagian belakang kaosnya, lalu kutarik kaosnya ke atas. Tiwi mengerti akan hal ini, kemudian dia tegakkan badannya, lalu dia buka sendiri t-shirtnya, lalu dengan sambil tersenyum dia buka sendiri BH-nya.
Setelah terbuka, yang kusaksikan adalah sepasang dua bukit yang kembar, walaupun tidak terlalu besar tetapi kencang sekali, dengan putting yang sangat menantang. Dengan posisi Tiwi masih di atas perutku, aku segera bangkit. Kulumat putingnya silih berganti, Tiwi melenguh tanda menikmatinya.”Ooohhh Kamal.., sshhh..,” desahnya sambil mendongakkan kepalanya ke belakang, dengan tangan melingkar di leherku.Aku semakin bernafsu, lalu kurebahkan badannya, kemudian kulumat bibirnya, lalu kulumat telingakirinyan. Kemudian aku turun menelusuri lehernya, kulumat putting susunya yang tampak menawan, kadang aku meremas kedua bukit yang indah itu. Puas dengan itu lumatanku mulai turun ke bawah, aku jilat pusarnya, kedua tanganku mulai turun ke pangkal pahanya.
Dengan posisi masih menjilati pusarnya, tanganku membuka celana pendeknya, lalu kuturunkan ke bawah. Secara naluriah dia ikut membantu menurunkan pula, maka tingal celana dalamnya yang berwarna putih bersih yang masih menghinggapi tubuhnya. Lalu kucium kemaluannya yang masih ditutupi celana dalamnya, dia melenguh hebat, kemudian kubuka celana dalamnya. Aku beralih menjilati bibir kemaluannya. Dengan bantuan kedua jariku, kusibakkan bibir kemaluannya itu, maka tampak bagian dalam yang berwarna merah muda, dengan dihiasi klit-nya yang sudah membengkak.

Mungkin ini untuk yang kedua kalinya aku menjilati kemaluan perempuan. Ini yang kusuka dari kemaluan Tiwi, tidak berbau, mungkin tadi dia waktu mandi membersihkannnya dengan sabun khusus.Lalu kujulurkan lidahku ke bagian klit-nya, kugoyang-goyangkan lidahku.”Aaahhh.., Malkk.., enak sekali Saayaang..!” jeritnya sambil kedua tangannya menjambak rambutku.

Pedas juga rambutku. Aku masih saja asyik memainkan lidahku. Kadang sekali-sekali kugigit bibir kemaluannya. Tidak berapa lama, tubuh Tiwi mengejang, kepalaku makin ditekan oleh tangannya ke dalam kemaluannya.”Eeerriiccckkk.., aakkhhh.., nikmat sekali Sayang..!” katanya sambil memejamkan matanya, tandamerasakan kenikmatan yang tiada taranya.
Aku masih saja asyik melumat habis kemaluannya yang merah merekah.”Udahhh Mal.., udah dulu Sayang..!” katanya sambil menarik kepalaku ke atas, kemudian dia cium bibirku dengan ganas sekali.Lalu tubuhku dia balikkan, dia berada di atasku sekarang. Dia condongkan badannya, kemudiandia mencium kembali bibirku, lalu mencium leherku. Dia tegakkan badannya, dan dia geser sedikitke bawah. Sambil tersenyum dia lalu membuka celana panjangku, kemudian dia buka celana dalamku, maka mencuatlah adikku yang dari tadi sudah tegak bagai tugu monas. Dengan lembut dia mengusap batang kemaluanku, jempolnya mengusap kepala kemaluanku.

“Aaakkhhh..,” aku hanya bisa mendesah kenikmatan.Perlahan dia tundukkan kepalanya, lalu mulai menjilati kepala kemaluanku, kemudian dia masukkan batang kejantananku ke mulutnya. Dia hisap dengan lembut. Aku hanya bisa merasakan kenikmatan yang diberikan oleh permainan mulut Tiwi.

“Aakkhhh Wi.., terus Wi..! Enak sekali Sayang..!” erangku.Mungkin karena dari tadi aku sudah menahan nafsuku, akhirnya aku tidak kuat juga menahannya.”Wi.., Aku mo keluar Wie..,” erangku.Tiwi cuek saja, dia malah mempercepat frekwensi hisapannya ke batang kemaluanku, yangpada akhirnya, “Aaakkhhh..,” bersamaan dengan itu menyeburlah cairan spermaku ke mulutnya.

Keliatannya Tiwi agak kaget juga, tetapi dia lalu menelan semua spermaku sampai habis. Aku hanya mengerang kenikmatan. Setelah cairanku habis ditelannya, kemudian Tiwi lepaskan batang kejantananku dari mulutnya, dia tersenyum melihat senjataku masih berdiri, walaupun sudah mengeluarkan laharnya. Dengan tersenyum menahan birahi, dia mendekati wajahku.Cerita Sex Pembantu

Lalu mencium bibirku. Dengan posisi masih di atas, tangannya kemudian memegang batang kemaluanku, lalu dibimbingnya ke lubang senggamanya. Dengan sekali sentakan, batangku sudah masuk seluruhnya.
“Uuuhhh.., sshhhh..!” Tiwi melenguh kenikmatan sambil memejamkan matanya, rambutnya tergerai, kepalanya diangkat mendongkak ke belakang.Diangkatnya pantatnya perlahan, lalu diturunkannya perlahan. Aku membantunya dengan batang kemaluanku.

Makin lama gerakan Tiwi semakin cepat, aku juga semakin keras menekan batang kemaluanku, tangaku menelusuri tubuhnya yang sudah penuh dengan keringat. Kadang kuremas kedua bukit kembarnya, sekali-kali aku pelintir kedua puttingnya. Tiwi terus saja menggelinjangkan tubuhnya, kulihat Tiwi meram melek juga dalam malakukan gerakannya itu.
“Ooohhh.., Eerricckk..! Enak sekali Mal.., ssshhh..,” Tiwi mendesis seperti ular.
“Kamu cantik sekali Wi.., Aku sayang Kamu..!” kataku sambil menarik kepalanya untuk mendekati wajahku Lalu kucium bibirnya.

Akibat gerakan-gerakan yang dilakukan Tiwi, akhirnya aku tidak kuat juga.”Aaahhh.., Wi, Aku hampir keluar Sayangg..!” kataku.”Ssshhh.., aahh.., Aaaakuu juga Mal.., bentar lagi.., aakhh.. terus Sayanng.., terusss..!” ucap Tiwi sambil terbata bata menahan nafsu.

Baca Juga Cerita Seks Akibat Ngintip

Makin kupercepat tempo gerakanku, yang pada akhirnya aku sudah tidak kuat lagi. Kurangkul tubuhnya erat-erat, tampaknya Tiwi juga sudah pada klimaksnya, yang akhirnya.”Aaahhh.., aakkhhh..,” kami keluar bersamaan disertai desahan yang panjang.Kupeluk tubuh Tiwi dengan erat, begitu juga dengan Tiwi sambil menikmati sensasi-sensai yang tidak bisa dibayangkan.

Kemudian dengan posisi aku masih duduk di kasur dan Tiwi di atasnya, kami berciuman kembali. Lama sekali sambil mengatakan kata-kata indah.”Terima kasih Wi.., Aku sayang Kamu..!” kataku sambil mencium keningnya.”Aku sayang Kamu juga Mal..!” kata Tiwi, yang kemudian kami berciuman kembali.Lalu kurebahkan badanku dengan batang kemaluanku masih menancap di liang senggamanya, akhirnya kami berdua tertidur lelap sekali.
Esok harinya baru kupulang, tapi sebelumnya aku antarkan dulu Tiwi ke tempat kerjanya sambilmemeberikan nomor teleponku. Kalau-kalau dia butuh aku, tinggal menghubungi saja. Sesudah mengantar Tiwi, aku langsung pulang, lalu pergi ke kantor yang mana sudah tentu aku pasti kesiangan, dan kerjaanku yang belum beres.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Sex Pembantu.