Kado Istimewa

Cerita Sex Pembantu | Halo pembaca perkenalkan namaku Alex. Well, langsung saja kali ya. Ceritaku ini bermula kira-kira 5
tahun yang lalu. Saat itu umurku masih 16 tahun, yaah mendekati 17 tahun. Aku ingat betul karena
ceritaku ini terjadi berdekatan dengan ulang tahunku, dan mungkin sedikit berhubungan dengan ulang
tahunku itu.

Cerita Sex Pembantu Kado Istimewa
Hari itu adalah tepat satu hari sebelum hari ulang tahunku yang ke 17. Saat itu aku dan Mamaku sedang
makan malam berdua. Oh iya ada yang hampir kulupakan. Sejak umur 15 tahun aku tinggal berdua dengan
Mamaku. Orangtuaku bercerai ketika aku berumur 15 tahun. Dan aku memilih untuk ikut Mama. Entah kenapa
tapi sejak kecil aku memang lebih dekat ke Mama. Mungkin karena Mama sangat sayang kepadaku.

Aku dan Mama tinggal di sebuah rumah yang lumayan besar. Maklumlah, Kakekku (dari pihak Mama) adalah
pengusaha yang sangat sukses. Dan Mama adalah penerusnya. Oh iya sebagai gambaran, saat itu Mamaku masih
berusia 33 tahun. Hari ulang tahun Mama terpaut dua minggu dari hari ulang tahunku. Mama mempunyai wajah
yang sangat cantik. Berkulit kuning langsat yang menambah kecantikannya. Dengan tinggi dan berat sekitar
165 cm dan 45 kg membuat Mama terlihat sangat ideal. Sedangkan buah dada Mama kuperkirakan berukuran 36
yang nantinya ternyata terbukti perkiraanku salah.

Kunjungi Juga Cerita Sex Terbaru.Net

Kembali ke cerita awal. Pada saat asyik-asyiknya aku melahap makan malamku, Mama tiba-tiba berkata,
“Ton, besok kamu kan ulang tahun.”
Aku yang lagi enak-enaknya makan sih hanya mengangguk saja. Melihat aku yang tidak begitu menanggapinya,
Mama berkata lagi, “Kalo Mama nggak salah umurmu udah 17 tahun kan?”
Dan seperti tadi, aku pun hanya mengangguk-angguk saja sambil tetap melahap makanan di depanku.

“Lex, Mama ingin ulang tahunmu besok menjadi ulang tahun yang berkesan buatmu. Jadi kamu boleh meminta
kado apa saja yang kamu mau.”
Aku yang mulai tertarik dengan ucapan Mama pun bertanya, “Apa saja Ma..?”
“Iya, apa saja yang kamu mau,” jawab Mama.
Dengan hati-hati aku bertanya lagi, “Ma, Toni kan udah gede.”
“Betul, Mama tau itu. Lalu..?” tanya Mama penuh selidik.
“Alex rasa udah waktunya Alex tau yang namanya.. seks,” kataku dengan hati-hati.

Kulihat Mama agak terkejut dengan perkataanku barusan. Tapi setelah dapat menguasai keadaan, Mama pun
tersenyum sambil bertanya, “Apa nggak ada kado lain yang lebih kau inginkan dari pada itu, Lex..?”
“Tadi Mama bilang boleh minta apa saja, kok sekarang jadi menolaknya. Kalo Mama nggak mau ya udah. Beri
aja Alex kado sweater atau baju seperti ulang tahun Alex yang udah-udah.” kataku dengan wajah agak
muram.

“Wow, tunggu dulu donk Sayang. Kan Mama belon bilang mau apa nggak. Jadi jangan ngambek dulu donk.” kata
Mama dengan wajah sabar.
“Jadi.. boleh nggak, Ma..?” tanyaku dengan tidak sabar.
“Setelah Mama pikir, bolehlah. Buat anak tercinta sih apa saja boleh kok Sayang..” jawab Mama.
“Terima kasih Ma. Alex sayang banget sama Mama.” jawabku dengan antusias.

Kunjungi Juga Cerita Sex Terbaru.Org

Waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba. Seperti malam kemarin, aku dan Mama lagi makan malam berdua. Malam
itu Mama terlihat cantik sekali.
Mama tiba-tiba berkata, “Alex, kamu udah siap menerima kado istimewamu..?” tanya Mama dengan tersenyum
manis.
Aku yang memang sudah tidak sabar langsung saja menjawab, “Ya jelas siap donk, Ma.”

Setelah selesai makan Mama menggandengku ke ruang televisi.
“Duduk di sini Sayang. Tunggu sebentar ya..!” kata Mama sambil menyuruhku duduk di permadani.
Mama lalu masuk ke kamarnya. Tidak lama kemudian Mama keluar dari kamar. Aku terkejut, karena sekarang
Mama hanya memakai baju tidur yang sangat seksi dan menonjolkan setiap lekuk tubuhnya. Di tangannya,
Mama memegang beberapa buah CD. Mama lalu menuju ke VCD player lalu memasang CD yang dibawanya.

Setelah diputar, ternyata itu adalah VCD XX, VCD yang pertama kuingat berjudul ‘ChowDown’. Setelah duduk
di sebelahku, Mama memandangiku sambil berkata, “Kamu udah siap Lex..?” tanya Mama.
“Udah dari tadi Ma.” jawabku.Cerita Sex Pembantu

Mama pun mendekatkan wajahnya ke wajahku. Lalu sedetik kemudian Mama mulai mencium bibirku. Dengan
refleks aku pun membalas ciumannya. Dan tidak lama kedua lidah kami pun bertautan.
“Mmmh.. mmhh.. mm..” hanya desahan saja yang terdengar kini dengan diiringi desahan-desahan dari film
yang diputar di TV.
Aku memeluk Mama erat-erat sambil tetap berciuman. Mama pun terlihat sudah sangat terangsang.

Tidak lama tanganku pun mulai menggerayangi tubuh Mama. Tangan kiriku mulai meremas-remas payudara Mama
dari luar baju tidurnya. Sedangkan tangan kananku mulai meraba-raba selangkangan Mama.
“Ahh..!” teriak Mama ketika tanganku menyentuh vaginanya.

Setelah sekitar 20 menit kami saling berciuman dan saling meraba, Mama melepaskan pelukan dan ciumannya.
Lalu Mama menuntun tanganku untuk membuka bajunya. Tanpa diminta dua kali, tanganku pun mulai beraksi
melepas baju tidur Mama dari tubuhnya. Sekarang Mama hanya memakai BH dan celana dalam saja. Mama
tersenyum padaku lalu mendekatiku. Dan tidak lama, tangan Mama mulai berusaha melepas pakaian yang
kukenakan. Aku hanya menurut saja diperlakukan begitu. Dan kini pun hanya tinggal CD saja yang melekat
di tubuhku.

Dengan tubuh yang sama-sama setengah telanjang, aku dan Mama kembali berpelukan sambil berciuman. Hanya
desahan saja yang terdengar di ruangan. Lalu perlahan tanganku membuka kaitan BH Mama. Melihat aku yang
kesulitan membuka BH-nya, Mama tersenyum, lalu tangannya membantuku membuka BH-nya. Sekarang buah dada
Mama yang indah itu pun terpampang jelas di depanku.

“Tetek Mama gede banget sih. Toni suka deh,” kataku sambil meraba payudara Mama.
“Jangan diliatin aja donk Sayang..! Dijilat dan disedot donk Sayang..!” pinta Mama.
Tanpa dikomando dua kali, aku langsung saja menjilati payudara Mama yang sebelah kanan. Sedangkan
tangan kananku meremas-remas payudara Mama yang sebelah kiri.
“Aahh.. Ohh.. *****..!” teriak Mama ketika buah dadanya kujilat dan kusedot-sedot.

Secara bergantian payudara Mama kusedot dan kujilati, sedangkan tangan kanan Mama meremas-remas batang
penisku dari luar CD-ku. Dan tanpa sadar, Mama berusaha melepaskan CD-ku. Aku pun tidak mau kalah.
Setelah puas menggarap payudara Mama yang besar itu, aku pun berusaha melepaskan CD Mama. Melihat
kelakuanku yang tidak mau kalah, Mama hanya tersenyum saja. Sesaat kemudian kami berdua sudah telanjang
bulat. Aku hanya dapat menelan ludah melihat tubuh indah Mama. Di selangkangan Mama, terlihat bulu-bulu
yang tertata rapi membentuk segitiga.

“Lex, kont*l kamu gede bauanget,” kata Mama takjub melihat batang penisku yang sudah menegang.
“Masa sih Mam..?” tanyaku seakan tidak percaya, “Tapi tetek Mama juga gede kok. Emang tetek Mama itu
ukuran berapa..?” tanyaku lagi.
“Ukuran 38B, emang kenapa si Lex. Kamu suka kan..?” tanya Mama.
“Ya jelas donk Mama sayang, mana mungkin Toni nggak suka.” jawabku, dan tanganku kembali meremas
payudara Mama sambil menggigitnya.
“Aauwww..!” teriak Mama, “Kamu nakal Sayang, masa tetek Mama digigit..?” kata Mama manja.
“Ma’af, Ma. Alex nggak sengaja.” jawabku sekenanya.
“Nggak apa-apa kok Sayang, Mama suka kok. Kamu boleh memperlakukan Mama sesukamu.” kata Mama sambil
tangan kanannya masih meremas-remas kemaluaku.Cerita Sex Pembantu

Dan tidak lama Mama pun berjongkok, lalu tersenyum. Mama mendekatkan wajahnya ke kemaluanku, lalu mulai
mengeluarkan lidahnya.
“Uuhh.. aahh.. enak Mam..!” aku berteriak ketika lidah Mama mulai menyentuh kepala penisku.
Mama masih menjilati penisku, mulai dari pangkal sampai ujung kepala penisku. Dan kedua bijiku pun
tidak terlewatkan oleh lidah Mama. Aku hanya memejamkan mata sambil mendesah-desah memperoleh perlakuan
seperti itu.

Setelah sekitar sepuluh menit, aku merasa kemaluanku berada di sebuah lubang yang hangat. Aku pun
membuka mataku dan melihat ke bawah. Ternyata sekarang separuh penisku sudah masuk ke mulut Mama.
“Aahh.. oohh.. yeeahh.. enaakk ba..nget Maa..!” teriakku lagi.
Kuperhatikan penisku diemut-emut oleh Mama tanpa mengenai giginya sedikit pun. Lidah Mama bergerak-
gerak dengan lincah seperti ular.

Dan sekarang kulihat Mama menyedot-nyedot bulu kemaluaku seperti mau dikeramasi.
“Maa.. enak Maa..!” aku hanya dapat berteriak.
Aku merasa ada yang mau keluar dari penisku, aku tidak tahan lagi, dan seerr.. Aku kaget juga, kupikir
yang keluar tadi adalah sperma, tapi tidak tahunya adalah air kencingku yang menyembur sedikit.
“Wah, ma’af Ma. Toni nggak sengaja.” kataku buru-buru dengan napas yang masih terengah-engah.

Tapi apa yang terjadi, Mama malah menjilati air kencingku yang berleleran. Gila.., sensasi yang
kurasakan sangat luar biasa. Dan tiba-tiba Mama menarik tanganku dan mengajakku ke kamar mandi. Kamar
mandi kami dapat dibilang sangat besar dan mewah. Sudah itu wangi lagi. Mama menuntunku menuju jacuzi,
lalu Mama pun berlutut lagi. Batang penisku dikocok-kocok di depan wajahnya, terus disedot-sedot seperti
makan es krim.

“Ayo Sayang..! Sekarang kencingi Mamamu ini..!” kata Mama.
Aku kaget juga. Tapi aku memang sudah tidak tahan lagi ingin kencing. Aku pun mengerahkan semua tenaga
untuk kencing. Kulihat mulut Mama menganga dan lidah Mama seperti ular menelusuri kepala penisku.
Dan ketika kulihat mulut Mama tepat di depan batang penisku, “Maa.., Alex mo pipiis..!” teriakku.
Kulihat air kencingku menyembur kencang sekali dan seerr.., masuk ke dalam mulut Mama.Cerita Sex Pembantu

Kuperhatikan mata Mama merem sambil mulutnya terus menganga menerima siraman air kencingku. Kepalang
tanggung, akhirnya kumasukkan juga penisku ke mulut Mama sehingga air kencingku memancar dan muncrat
keluar lagi berleleran di tubuh telanjang Mama.
“Enak nggak Ma..?” tanyaku setelah aku selesai kencing.
Mama memandangku dengan manja, sedangkan mulutnya masih mengulum batang kemaluanku.

Setelah itu kedua bijiku pun dijilatinya.
“Kamu mau tau rasanya, Lex..?” tanya Mamaku setelah melepaskan kulumannya dari penisku.
“Boleh aja, Ma.” jawabku penuh semangat.
Mama lalu menyuruhku tidur telentang di lantai kamar mandi. Aku mengikuti saja perintah Mama.

Mama lalu berdiri dengan kedua kakinya berada di kiri kanan kepalaku. Dan sesekali kakinya digosok-
gosokkan ke wajahku. Dan meskipun ada air kencingku yang berleleran di kaki Mama, aku tidak merasa jijik
untuk menjilati kaki Mama. Setelah itu Mama perlahan-lahan mulai jongkok. Kuperhatikan pantat seksi Mama
mulai mendekati wajahku. Aku menunggu dengan sabar sampai sesaat vagina Mama benar-benar berada tepat di
atas mulutku.

Baca Juga Cerita Seks Kerinduan

Lubang kemaluan Mama terlihat sudah berlendir bertanda Mama sudah terangsang. Kujilati lubang kemaluan
dan lubang anusnya secara bergantian. Mama menguakkan bibir vaginanya secara perlahan sampai-sampai aku
dapat melihat lubang kemaluannya mengembang.
“Mama mau kencing nih. Minuumm.. Sayang..!” Mama merintih dengan sangat keras.
Seerr.., dari lubang kencing Mama memancar cairan yang bening dan panas sekali, masuk ke mulutku dengan
deras.

Entah karena sudah nafsu atau karena apa, kutelan saja cairan yang rasanya asin dan agak pahit yang
keluar dari kemaluan Mama. Suara erangan kepuasan menggema di dalam kamar mandi itu.
“Bagaimana rasanya Sayang, enak bukan..?” tanya Mama sambil matanya terpejam menahan nikmat karena
vaginanya kujilat-jilat.
“Enak banget, Ma.” jawabku singkat.

Setelah itu Mama berdiri lalu duduk di sebelahku. Kedua kakinya dikangkangkan sehingga aku dapat melihat
vaginanya dengan jelas.
“Sayang, sekarang kamu jilatin mem*k Mama ini..!” kata Mama sambil menunjuk ke arah vaginanya.
Setelah itu Mama tidur telentang di lantai kamar mandi. Aku langsung saja menuju bagian bawah pusar
Mama. Kudekatkan wajahku ke vagina Mama, lalu kukeluarkan lidahku dan mulai menjilati vaginanya.

“Ahh.. fuuckk.. yeaahh.. shiitt.. hisapnya itilnya Sayang..!” Mama hanya dapat meracau saat kujilati
vagina dan klitorisnya kuhisap-hisap.
“Ohh.. Aahh.. fuuck.. mee.. yeaahh.. masukin kont*lmu sekarang Sayang..! Mama udah nggak tahan..!” pinta
Mama memohon.
Aku pun perlahan bangun dan mensejajarkan tubuhku dengan Mama. Kugenggam batang penisku, lalu
perlahan-lahan kudorong pantatku menuju vagina Mama.Cerita Sex Pembantu

Ketika memasuki liang senggamanya, Mama berteriak-teriak, apalagi ketika separuh penisku mulai
menelusuri dinding vaginanya. Baru pertama kali aku merasakan kenikmatan yang luar biasa seperti ini.
Rasanya seperti diurut-urut, enak seperti dielus-elus daging basah dan kenyal.
“Aahhkk enak se..kali.. Sayang..! Fuuck.. me.. hardeer.. honey..!” jeritan Mama memenuhi kamar mandi.

Setelah sekitar 10 menitan, aku mencabut batang kemaluanku dari lubang vagina Mama. Mama terlihat sangat
kecewa ketika aku melakukan itu. Dan tidak lama kemudian aku meminta Mama untuk berganti posisi. Kuminta
Mama untuk menungging. Lalu dari belakang kuremas-remas pantat Mama yang semok itu. Lalu kuarahkan
batang penisku ke bibir vagina Mama. Setelah kurasa tepat, lalu kusetubuhi Mama dari belakang dengan
doggie style.

“Aduhh.. enak.. sekali Sayang..! Kamu.. pin..tarr.. Sayang..!” jerit Mama ketika kusetubuhi dari
belakang.
Sedangkan aku pun tidak kalah hebohnya dalam berteriak, “Maa.. mem*k.. nya.. e..naak..!”
Rupanya gaya itu membuat Mama sudah tidak tahan lagi, sehingga sesaat kemudian, “Sayang Mama mau
sam..paai.. Aahh..!”
Mama berteriak keras sekali, dan aku yakin kalau kami tidak berada di rumah itu, orang lain pasti
mendengar teriakan Mama.

Aku merasakan penisku seperti disiram cairan hangat. Walau kusadari Mama sudah mencapai puncaknya, aku
tetap saja memompa batang penisku di dalam vagina Mama. Malah semakin giat karena sekarang liang Mama
sudah licin oleh cairan Mama.
Dan tidak lama, “Maa.. Alex.. mau sampaaii nih..!” kataku ketika aku merasa mau orgasme.
“Cabut kont*lmu Sayaang..!” perintah Mama.
Segera saja batang kemaluanku kucabut dari liang Mama yang masih menungging.

Baca JUga Cerita Sex Ngeseks Dengan Ibu Muda

Mama lalu berbalik kepadaku dan memegang batang penisku. Lalu dibukanya mulutnya dan Mama pun mulai
mengulum kemaluanku.
“Aahh.. oohh..!” hanya desahan itu yang keluar dari mulutku.
Dan, creet.. croott.. crot..! air maniku menyemprot sebanyak sepuluh kali ke dalam mulut Mama. Mama
tidak langsung menelan spermaku, melainkan memainkan spermaku di dalam mulutnya seperti orang yang
sedang berkumur. Dan sebelum ditelan, Mama membuka mulutnya dan menunjukkan spermaku yang ada di dalam
mulutnya itu. Baru setelah itu pejuku ditelan sampai habis.

Belum selesai sampai di situ, Mama menjilat-jilat batang penisku dan membersihkan sisa sperma yang masih
menempel di kemaluaku. Rasanya ngilu, nyeri plus gimana gitu. Setelah itu kami berdua menuju ke ruang
TV. Aku dan Mama duduk bersebelahan dalam keadaan telanjang bulat.

“Bagaimana kadonya, Lex..?” tanya Mama ketika sudah agak tenang.
“Luar biasa, Ma. Nggak ada kado yang sehebat tadi. Terima kasih, Ma.” sahutku.
“Mama bahagia kalo kamu puas. Sebenarnya Mama juga menginginkannya kok.” jawab Mama.
“Lalu kenapa Mama nggak minta ke Alex..?” tanyaku lagi.
“Iya ya, kalo tau kamu punya kont*l segitu gedenya Mama pasti udah minta sejak dulu. Tapi nggak apa-apa
kok, kan belon terlambat. Betul kan..?” sahut Mama sambil tersenyum manis padaku.Cerita Sex Pembantu
“Iya Ma. Tapi Ma, setelah ini masih ada ronde selanjutnya kan..?” tanyaku.
“Kalo kamu masih kuat, ya pasti donk Sayang..!” jawab Mama manja.
“Alex sayang banget sama Mama,” kataku.
“Mama juga sayang banget sama Alex.” jawab Mama.

Setelah berisrirahat secukupnya, kami berdua melanjutkan persetubuhan kami sampai jam dua pagi. Setelah
itu kami berdua tidur dalam keadaan telanjang bulat. Dan keesokan harinya aku dan Mama, yang kebetulan
lagi tidak masuk kerja, berada di rumah dalam keadaan telanjang bulat selama sehari penuh. Dan tidak
terhitung berapa kali kami bersetubuh. Sampai sekarang aku masih tinggal dengan Mama dan masih setia
menyetubuhi Mama setiap hari, selama Mama tidak haid.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Sex Pembantu.